Gong Perdamian yang sekarang berdiri kokoh dan megah di area wisata Karangkamulyan Cijeungjing Ciamis,di rintis dan diprakarsai oleh Mantan Kapolwil Priangan yang sekarang Bertugas sekaligus Waka Polda Kalimantan Tengah,Pada Saat Itu.Bapak Kombes Pol.Drs.H.Anton Charliyan,MPKN.Atas Prakarsa Beliau di bantu para donatur (Salah satunya Bapak H.Yoyo),tokoh Masarakat,tokoh Adat,Serta Dukungan Bupati beserta jajaranya,maka Gong Perdamaian tersebut,akhirnya di resmikan pada tanggal 9 bulan 9 tahun 2009,tepat jam.09.09 WIB.Mengapa Serba Sembilan??.Apakah Suatu kebetulan atau Kesengajaan ??,Banyak hal yang mendukung ke arah perkiraan tersebut,yang tentu saja bisa di maknai dari beragam presepsi,namun semua itu mengarah kepada hal yang terbaik sesuai dengan visi dan misi yang menyertainya.
Keberadaan Gong Perdamaian,tentu saja tidak terlepas dari kabuyutan Karangkamulyan,sebagai salah satu'Patilasan'serta peninggalan Karuhun Orang Sunda di Masa Lampau,sebagaimana terungkap lewat amanat dan pesan Prabu Niskalarestu Kancana yang terungkap lewat prasasti Kawali dan Batu Tulis Bogor,serta Naskah-naskah sunda kuno,berbahan lontar,nipah,dan saeh beraksara dan berbahasa Sunda buhun(Kuno),di antaranya carita Parahiangan,Bujangga Manik,serta Carita Ratu Pakuan dan Sang'hyng Siska Kandang Kareslan.
Mengapa Gong Perdamaian di letakan di kawasan Wisata Karangkamulyan ?,Andai di kaitkan dengan Historigrafi Sunda,juga kaitanya dengan Prasasti dan Patilasan Karuhun orang Sunda masa lampau,hal itu sejalan dengan visi misi awal pembuatan "Gong Pedamaian" itu sendiri.Apabila kita simak cerita lisan yang di sajikan dalam lampiran tulisan singkat ini,kita bisa mencermati Pertikaian antara Ciungwanara dan Harlng Bunga,ternyata dapat di damaikan oleh "Sang Prabu"(Ayah Kandung Keduanya) yang menyamar(Lihat dan baca dongeng Tatar Sunda:Red).Hal Ini Di buktikn pula dengan adanya tempat-tempat peninggalan Keraton yang berada Di Sekitar Obyek Wisata Karangkamulyan,mulai dari Walungan (Sungai:Red),batas wilayah,maupun tempat-tempat lainya berupa tempat Panyandan,tempat Nyabung Ayam,Pangsareaan,Cikahuripan,serta tempat lainya yang bisa mendukung ke arah pembuktiaan itu.Pertikaian antara Ciungwanara dan Harlang Bangga (Dalam versi lain disebut Sanjaya:Red),Wilayah Galuh (Ciamis Kiwari),masih sangat relevan bagi kehidupan masarakat,masa kini,salah satunya adalah bahwa kita sebagai manusia tidak boleh 'SERAKAH'!,jika tidak ingin sengsara/miskin di kemudian hari.keserakahan yang di maksud,bukan hanya terbatas pada materi semata,tetapi lebih banyak menckup semua hal yang menyangkut hidup orang banyak (Simak Prasasti Kawali 6).
Kedmaian kebajikan,keutuhan dan persatuan bangsa layak untuk di abadikandalam upaya memelihara keutuhan dan persatuan umat agar "Nonoman Sunda"(Generasi Muda Sunda:Red),tidak parumeun obor(Kehilangan Jejak:Red)serta Kehilangan jati dirinya.Sudah sepatutnya,kita berupaya Ngawanohkeun(Mengenalkan:Red),Kembali Patilasan dan Sejarah Karuhun Orang Sunda masa lalu.agar ajen Inajen dn Jati Diri"Ki Sunda"tetap Lestari,tidk punah di telan masa.Melalui Gong Perdamian ini,semoga "Ki Sunda"lebih nanjer tur nanjung komarana.Selin itu,semoga pula amal baik para perintis dan pemrakarsanya,mendapatkan imbalan yang setimpal dari Alloh SWT,,,,Amieeennnn,,,
Sumbe:Tulisan Ibu Elis Suryani NS
Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNPAD Bandung .
Keberadaan Gong Perdamaian,tentu saja tidak terlepas dari kabuyutan Karangkamulyan,sebagai salah satu'Patilasan'serta peninggalan Karuhun Orang Sunda di Masa Lampau,sebagaimana terungkap lewat amanat dan pesan Prabu Niskalarestu Kancana yang terungkap lewat prasasti Kawali dan Batu Tulis Bogor,serta Naskah-naskah sunda kuno,berbahan lontar,nipah,dan saeh beraksara dan berbahasa Sunda buhun(Kuno),di antaranya carita Parahiangan,Bujangga Manik,serta Carita Ratu Pakuan dan Sang'hyng Siska Kandang Kareslan.
Mengapa Gong Perdamaian di letakan di kawasan Wisata Karangkamulyan ?,Andai di kaitkan dengan Historigrafi Sunda,juga kaitanya dengan Prasasti dan Patilasan Karuhun orang Sunda masa lampau,hal itu sejalan dengan visi misi awal pembuatan "Gong Pedamaian" itu sendiri.Apabila kita simak cerita lisan yang di sajikan dalam lampiran tulisan singkat ini,kita bisa mencermati Pertikaian antara Ciungwanara dan Harlng Bunga,ternyata dapat di damaikan oleh "Sang Prabu"(Ayah Kandung Keduanya) yang menyamar(Lihat dan baca dongeng Tatar Sunda:Red).Hal Ini Di buktikn pula dengan adanya tempat-tempat peninggalan Keraton yang berada Di Sekitar Obyek Wisata Karangkamulyan,mulai dari Walungan (Sungai:Red),batas wilayah,maupun tempat-tempat lainya berupa tempat Panyandan,tempat Nyabung Ayam,Pangsareaan,Cikahuripan,serta tempat lainya yang bisa mendukung ke arah pembuktiaan itu.Pertikaian antara Ciungwanara dan Harlang Bangga (Dalam versi lain disebut Sanjaya:Red),Wilayah Galuh (Ciamis Kiwari),masih sangat relevan bagi kehidupan masarakat,masa kini,salah satunya adalah bahwa kita sebagai manusia tidak boleh 'SERAKAH'!,jika tidak ingin sengsara/miskin di kemudian hari.keserakahan yang di maksud,bukan hanya terbatas pada materi semata,tetapi lebih banyak menckup semua hal yang menyangkut hidup orang banyak (Simak Prasasti Kawali 6).
Kedmaian kebajikan,keutuhan dan persatuan bangsa layak untuk di abadikandalam upaya memelihara keutuhan dan persatuan umat agar "Nonoman Sunda"(Generasi Muda Sunda:Red),tidak parumeun obor(Kehilangan Jejak:Red)serta Kehilangan jati dirinya.Sudah sepatutnya,kita berupaya Ngawanohkeun(Mengenalkan:Red),Kembali Patilasan dan Sejarah Karuhun Orang Sunda masa lalu.agar ajen Inajen dn Jati Diri"Ki Sunda"tetap Lestari,tidk punah di telan masa.Melalui Gong Perdamian ini,semoga "Ki Sunda"lebih nanjer tur nanjung komarana.Selin itu,semoga pula amal baik para perintis dan pemrakarsanya,mendapatkan imbalan yang setimpal dari Alloh SWT,,,,Amieeennnn,,,
Sumbe:Tulisan Ibu Elis Suryani NS
Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNPAD Bandung .
00.07 | 0
komentar